Rurienet: 05/2011

Tuesday, May 3

Etika Bisnis Dipandang dari Sudut Agama Islam

الحمد لله الذي حث الموءمنين على الحمل وحذرهم على البطالة و الكسل أشهد أن لا اله الا الله وحده لا شريك له الذى لا شرف فى الدنيا و الأخرة إلا شرف طاعته فيما نهى وأمر وحرم وأحل. وأشهد ان سيدنا و نبينا محمدا عبده ورسوله أشرف العباد أتى بأشرف الملل.اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى أله و أصحابه الذى كانوا فى الدنين والدنيا شفاء العلل. أما بعد فيا عباد الله أوصيكم واياي بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون من الذل والزلل. معاشر المسلمين مجلس جمعة رحمكم الله ‎

Pertama-tama saya mengucapkan kepada diri saya dan hadirin sekalian,marilah kita selalu bertakwa kepada Allah subhanahu wa ta'ala dengan selalu menjunjung tinggi perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.Juga takwa yang dapat menimbulkan rasa kehati-hatian dalam mengatasi penderitaan dan mencari jalan keluar dari himpitan kesulitan ekonomi di saat-saat ini.

Semua orang selalu mendambakan hidup senang,bahagia didunia serta berkecukupan dalam hidup didunia ini.Sehingga tidak heran orang berusaha dengan berbagai cara,ada yang baik/halal,ada yang cara buruk/haram.Bahkan adapula dengan cara tidak berperikemanusiaan.Oleh karena itu,disinilah pentingnya peranan agama dalam menuntun dan memberi petunjuk,agar manusia tidak terjerumus kejurang perbuatan-perbuatan yang terlarang.Agama yang dimaksud tidak lain adalah agama Islam.Dengan mengikuti petunjuk dan ajaran agama,manusia akan hidup aman dan tentram didunia ini ataupun di akhirat kelak.Tidak ada orang lain yang merasa dirugikan apabila benar-benar berpegang dengan ajaran agama.

Tetapi tidak sedikit pula orang yang tidak memperdulikan tuntunan-tuntunan agama dalam mencari keuntungan dengan cara menumpuk sembilan bahan pokok atau sembako dalam situasi yang masyarakat sudah tercekik dengan harga sudah melambung.Yang penting baginya asal mendapat keuntungan,walaupun cara yang tidak benar dan merugikan orang lain.Bagi orang yang beriman tentu dia dapat mengendalikan dirinya dalam mengejar keuntungan dengan tetap menempuh jalan menurut petunjuk-petunjuk agama.Sedangkan orang yang imannya dapat dihinggapi hubbud-dun'ya cinta dunia yang berlebihan,dalam mencari keuntungan dunia dia menempuh segala cara walaupun tidak dibenarkan oleh agama.

Dalam hal ini ada baiknya kalau kita memperhatikan nasehat-nasehat yang telah diberikan oleh Syekh Abu Laits As-Samarqhandy,didalam kitab beliau yang bernama Tambihul Ghofilin.Beliau berkata sebagai berikut.
من أراد أن يكون كسبه طيبا فعليه أن يحفظ خمسة أشياء ‎
"Barang siapa ingin agar usahanya menghasilkan sesuatu yang baik,bersih dan suci,maka wajib baginya berhati-hati dalam lima perkara".

أن لا يأخر شيأ من فراءض الله تعالى لاجل الكسب ولا يدخل النقض فيها ‎
"Janganlah seseorang menunda-nunda kewajiban terhadap Allah,hanya dikarenakan usaha apalagi mengurangi kewajiban-kewajiban itu".

Oleh karena itu betapa pun pekerjaan sehari-hari,namun perintah Allah adalah muthlak tidak boleh kita abaikan,sebagaimana firman Allah dalam surah Al Jumu'ah ayat 9 yang berbunyi:
يأيها الذين ءامنوا إذا نودي للصلاة من يوم الجمعة فاسعوا الى ذكر الله وذروا البيع
Yang artinya:"Hai orang-orang yang beriman apabila disuruh untuk menunaikan sholat pada hari jum'at,maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkan urusan jual beli".

Ayat di atas merupakan peringatan yang tegas kepada kita,bagaiman pun sibuknya kita didalam berusaha namun kewajiban terhadap Allah berada diatas segala-galanya.

معاشر المسلمين رحمكم الله ‎
Nasehat beliau yang kedua adalah:
ولا يوءدي أحدا من خلق الله تعالى لأجل الكسب ‎
Artinya:"Janganlah menyakiti hati seseorang dari pada hamba Allah hanya dikarenakan kepentingan usaha semata-mata".

Ini adalah merupakan etika dalam usaha bisnis,tidak terlalu mengejar keuntungan semata,namun juga diperhatikan jangan sampai membuat sakit hati mitranya dalam usaha.Karena menyakiti hati orang adalah suatu perbuatan yang tercela.Sebab ajaran Islam secara keseluruhan menganjurkan persaudaraan,persatuan dan kesatuan dilandasi rasa kasih sayang sesama hamba Allah.Firman Allah didalam surah Al Hujarat ayat 1 yang berbunyi:
يأيها الذين ءامنوا اجتنبوا كثيرا من الظن إن بعض الظن إثم . ولا تجسسوا ولا يغتب بعضكم بعضا ‎
Yang artinya:"Hai orang-orang yang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka,sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa,dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain,dan janganlah kamu menggunjing sebagian yang lain".

Selanjutnya nasehat Abu laits As-Samarqhandy yang ketiga ialah:
أن يقصد بكسبه إستعفافا لنفسه ولعياله ولا يقصد بالجمع والكثرة ‎
Yang artinya:"Di dalam berusaha dia bertujuan menahan dirinya dan keluarganya dari meminta-minta dan bukan bertujuan untuk menumpuk".

Orang yang bertujuan didalam berusaha untuk menumpuk hanya untuk kepentingan dirinya sendiri dan bahkan tidak digunakan kejalan yang diridhoi Allah.Yang demikian ini mendapat celaan dan ancaman dari Allah SWT.sebagaimana firman-Nya didalam surah At-Taubah ayat 34:
والذين يكنزون الذهب والفضة ولا ينفقونها فى سبيل الله فبشرهم بعذاب أليم ‎
Yang artinya:"Dan mereka yang menyimpan dan menumpuk berupa emas dan perak dan tidak membelanjakan pada jalan Allah,maka beritahulah mereka dengan azab yang sangat pedih".

Berikutnya nasehat beliau yang keempat :
أن لا يجحد نفسه فى الكسب جدا ‎
Yang artinya:"Jangan terlalu berlebihan didalam mengejar usaha".
Terlalu berlebihan dalam usaha dunia tidak jarang menjerumuskan manusia ke jurang kesesatan.Tidak sedikit mereka yang terlalu berlebihan tidak lagi memperhatikan waktu,apalagi waktu untuk beribadah kepada Allah.Mereka menjadi lupa kedudukannya sebagai hamba Allah yang mempunyai kewajiban mengabdi kepada Allah.Sebagaimana firman-Nya didalam surah Ad-Dzariyat ayat 56:
وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون ‎
Yang artinya:"Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk mengabdi kepada-Ku".

Didalam kita berusaha untuk kepentingan hidup kita didunia hendaknya jangan lupa akan tujuan hidup kita yang sebenarnya.Sehingga kita mengabaikan dan menunda-nunda kewajiban terhadap Allah SWT.

Nasehat beliau,Abu Laits As-Samarqhandy yang terakhir atau yang kelima:
أن لا يرى رزقه من الكسب ويرى الرزقى من الله تعالى و الكسب سببا ‎
Yang artinya:"Janganlah dia menganggap bahwa rizkinya yang dia dapat adalah semata-mata hasil jerih payah usahanya sendiri dan hendaklah dia menganggap bahwa rizkinya itu datang dari Allah.Sedangkan usahanya hanya semata-mata sebab".

Dengan demikian sangatlah keliru yang beranggapan bahwa kekayaan yang dimilikinya hanya semata-mata hasil jerih lelahnya.Bukan pemberian dari Allah SWT.Kita semua telah menyadari bahwa manusia hanya berfungsi sebagai khalifah Allah yang sekedar diberi amanah untuk mengatur dan mengolah alam seisinya.Namun semuanya itu sia-sia belaka,kalau Allah SWT tidak menghendakinya,batas kewenangan manusia hanyalah ikhtiar belaka.Dan Allah tidak menyia-nyiakan usaha-usaha hamba-Nya.Sehingga Allah memberikan rizki-Nya kepada mereka yang berusaha yang dikehendaki-Nya.Firman Allah didalam surah Ar-Ra'du ayat 26:
الله يبسط الرزق لمن يشآء ويقدر ‎
"Allah meluaskan rizki dan menyempitkan bagi siapa yang Dia kehendaki".

Di dalam berusaha hendaknya kita selalt bertawakkal kepada Allah.Tawakkal yang disertai inisiatif dan kreatif,bukan tawakkal yang hanya pasrah dan pasif.Sedangkan yang dimaksud tawakkal disini ialah berserah diri kepada Allah sambil memohon pertolongan-Nya serta terus menjalankan usaha ikhtiar.

Diriwayatkan bahwa Sayidina Umar RA sedang berjalan-jalan kemudian beliau menemukan segerombolan orang yang sedang duduk.Lalu beliau bertanya sedang apa kamu?Mereka menjawab kami ialah orang-orang yang bertawakkal kepada Allah.Kemudian sahut Sayidina Umar RA."Tidak,kamu bukan mutawakkil (orang yang bertawakkal) tapi muakkil yakni orang yang menunggu belas kasih orang lain untuk dimakan.Lalu kata beliau lagi "Orang yang bertawakkal ialah orang yang menanam benih atau bibit kedalam tanah kemudian baru berserah kepada Allah 'azza wajalla".

Pernah terjadi dizaman Rusulullah SAW.seorang badawi datang kepada Rusulullah SAW.setelah melepaskan begitu saja ontanya diluar tanpa diikat dengan seutas tali jua pun.Lalu Rasulullah SAW bertanya kepadanya "Dimana engkau tingal ontamu".Jawab badawi itu "saya lepas begitu saja tanpa saya ikat karena saya bertawakkal kepada Allah SWT.Maka Rasulullah SAW bersabda:
إعقلها و توكل ‎
Artinya:"Ikat dahulu baru engkau bertawakkal"

معاشر المسلمين رحمكم الله‎
Sangat kita sesalkan disaat krisis ekonomi ini masih ada diantara kita yang keliru atau salah kaprah dalam mengartikan tawakkal yakni masih ada yang suka bertawakkal dengan tiada disertai usaha ikhtiar,diam berpangku tangan tidak mau bekerja hanya berdoa saja dan bertawakkal pasrah kepada Allah.Diwaktu sakit tidak mau berobat cukup katanya bertawakkal.Padahal pengertian tawakkal pada syara' ialah berserah diri kepada Allah dalam segala hal namun disertai usaha ikhtiar.

Didalam hal berusaha dan bekerja dewasa ini,kebanyakan orang selalu mengarah atau beroreantasi pulus yakni al jaar wal majruur muta'alliqun bil pulus.Kalau ada pulus semua urusan lulus.Yang penting 'Adul' (ada duit urusan lancar).

Sabda Rasulullah SAW:
إذا كان فى أخر الزمن لا بد للناس فيها من الدراهم والدنانير يقيم الرجل بها دينه ودنياه (رواه الطبرانى) ‎
Yang artinya:"Apabila sudah diakhir zaman tidak boleh tidak manusia memerlukan duit dirham ataupun dinar guna seorang laki-laki dapat menegakkan urusan agamanya dan dunianya".

Mudah-mudahan kita selalu diberikan taufik dan hidayah oleh Allah SWT didalam berusaha selalu beroreantasi kepada yang halal dan bermanfaat baik didunia dan akhirat. أمين يارب العالمين ‎

الحمد لله والصلاة والسلام علي رسول الله سيدنا محمد ابن عبد الله و على أله وصحبه ومن تبع هداه ووالاه . أما بعد أوصيكم ونفسي بتقوى الله و اذاقرىء القرآن فاستمعوا له و انصتوا لعلكم ترحمون أعوذ بالله من الشيطان الرجيم ‎
فإذا قضيت الصلاة فانتشروا فى الأرض وابتغوا من فضل الله واذكر الله كثيرا لعلكم تفلحون‎
بارك الله لى ولكم فى القرآن العظيم ونفعنى وإياكم بما فيه من الايات والذكر الحكيم وتقبل منى ومنكم تلاوته إنه هو السميع العليم أقول قول هذا وأستغفر الله العظيم لى ولكم ولساءر المسلمين والمسلمات و الموءمنين والوءمنات فاستغفروه فيا فوز المستغفرون ويانجاة التآءبين‎

Oleh: Al Mukarram KH.Khalilurahman