Sebagaimana yang sering dilakukan diberbagai majelis,pada ketika sang pengajar atau guru datang keruang majelis.Maka pada ketika itu hadirin berdiri untuk menghormati orang yang nota benenya penyampai da'wah risalah Rasulullah.Maka ini adalah benar,menghormati orang yang menyampaikan da'wah adalah suatu yang dianjurkan.Dan ini sudah terbiasa dikalangan masyarakat banjar tatkala datang seorang 'alim dari pada ulama.Adapun dalil tentang ini sebagaimana nabi kita mengatakan kepada orang-orang Anshor "berdirilah kalian untuk menghormati pemimpin kalian".Ini pula yang terjadi pada Sayidina Sa'ad bin Muaz pemimpin kaum Anshor.Begitu juga Nabi menganjurkan,tatkala Nabi berhadapan dengan orang 'Asya'irah yaitu sekelompok orang yang datang dari 'Asya'ariyin berasal dari Yaman.
Pembacaan maulid yang sering kita lakukan pada waktu tertentu kini
telah menjadi rutinitas dalam masyarakan Banjar dan budaya yang
berakar kuat.Suatu yang dilakukan didalamnya pun selalu memiliki
dalil.Contohnya,sering kita melihat acara tersebut para hadirin
membawa wadah (botol) yang isi air,kemudian mereka letakkan diruangan
yang dibacakan maulid dengan maksud dan tujuan ingin barokah maulid
Nabi Saw.Maki ini suatu yang barokah,sebab majlis maulid analoginya
adalah majelis zikir juga dan majelis zikir adalah majelis yang mana
diturunkan didalamnya rahmat Allah Swt.Kemudian rahmat Allah masuk
kedalam air lalu airnya diminum dan masuk kedalam badan,akhirnya badan
pun sehat dan berkah.
Adapun dalil tersebut disebutkan didalam kitab "Hujjatullah 'alal
'alamien fi mu'jizati sayidil mursalin".Tentang cerita wanita-wanita
Madinah.Mereka mengatakan : kami para wanita dan budak-budak perempuan
dan anak-anak perempuan setiap pagi datang kedepan pintu Nabi Muhammad
Saw,lalu kami membawa tempat-tempat yang berisi air agar Nabi
meletakkan tangan beliau yang mulia diatas air,kemudian kami minum air
tersebut seharian dan begitu pula besoknya.Sehingga dalam hari-hari
mereka selalu meminum air bekas tangan nabi Saw.Maka bahwasanya ini
adalah sebuah dalil tatkala kita meminta seorang alim atau yang soleh
meletakkan tangannya untuk diminum sesuai apa yang dilakukan penduduk
Madinah kepada Nabi Muhammad Saw.
Kemudian disebutkan sebagian dari sunnah-sunnah wudhu menurut beberapa
ahli fiki adalah meminum air bekas wudhunya sendiri,maka ini
menunjukkan barokah didalamnya,ini juga merupakan dalil bahwasanya
meminum air dari bekas sesuatu yang baik dianjurkan dalma agama.Bahkan
disebutkan didalam kitab "jami'us shogir" adalah Rasulullah datang
ketempat wudhu untuk meninum airnya hanya mengharap barokah bekas
tangan para sahabatnya.Ini juga dalil atas orang yang meminum air
bekas orang sholeh.
Adalagi kebiasaan dalam maulid yakni adanya harum-haruman baik itu
minyak wangi,dupa atau kayu garu.Ini juga ada dalilnya disebutkan
didalam subuah hadits pada kitab "Attarghibu wattarhib lil imam
Mundziri".Hanyasanya Nabi Muhammad Saw menyuruh akan setiap majelis
atau perkumpulan agar diwangikan,diharumkan dengan adanya dupa atau
kayu garu begitu pula dengan adanya minyak wangi.Dan Nabi Muhammad
Saw.mengatakan cegahlah anak-anak kecil kalian (apabila mengganggu
majelis) dan wangikanlah majelis ta'lim kalian dengan dupa-dupa.
Didalam maulid pula ada satu kebaikan yang sudah mentradisi khususnya
di banjar,yang apabila dibacakan maulid diakhir acara selalu adanya
makanan.Ini juga ada dasarnya.Didalam hadits Bukhari disebutkan
sahabat-sahabat kalau bertemu dan berkumpul dirumah Nabi,tidak pulang
kecuali mereka mencicipi makanan walaupun satu teguk air.Maka tradisi
ini sesuai dengan sunnah Rasulullah Saw.
Kita perlu bergembira terhadap apa yang dilakukan masyarakat kita,yang
manakala mereka menjadikan hal-hal yang biasa yang membudaya dikaitkan
dan dihubungkan dengan ibadah.Contohnya tatkala masyarakat mengadakan
resepsi pernikahan mereka isi dengan maulid dan mau'idzotul
hasanah.Adapula yang membaca maulid sebelum akad nikah.Juga sebelum
aqiqah.Lalu ada juga mereka membaca maulid sebelum pindah
rumah,tatkala bepergian datang dari haji.Maka ini adalah sesuatu yang
sangat indah sekali.
Masyarakat kita yang terbiasa mengadakan maulid dan dihadiri banyak
orang.Sebab banyak juga,kadang-kadang kalau orang diajak hadir
dimajelis ta'lim untuk langsung belajar.Maka akan susah dan repot
untuk menghadirinya,namun kalau mereka diajak bersama-sama bersholawat
kepada Nabi dengan mengadakan maulid,mereka akan hadir dengan senang
dan gembira.Kemudian ditengah-tengah mereka akan ada tuan guru
(ustadz) lalu menyampaikan ilmu agama.Sehingga yang mereka dapatkan
adalah dua kebaikan.Pertama obat untuk hati mereka yaitu sholawat
kepada Nabi,dan yang kedua ilmu agama.Bahkan menjadi pelajaran bagi
anak-anak manakala kita berdiri menghormati tuan guru ataupun para
Habaib.Disinilah letak pendidikan buat anak-anak agar nantinya bisa ditiru.
Maka semaraklah bilamana maulid itu dibacakan,semoga akan semakin bertambah rasa ta'zim dan cinta kita kepada baginda Nabi Muhammad Saw.Peringatan maulid bagi kita semua merupakan manifestasi akan kecintaan kita kepada baginda Rusulullah SAW,ketahuilah semua budaya dan tradisi didalam maulid ada dasarnya.
Sebagaimana yang sering dilakukan diberbagai majelis,pada ketika sang pengajar atau guru datang keruang majelis.Maka pada ketika itu hadirin berdiri untuk menghormati orang yang nota benenya penyampai da'wah risalah Rasulullah.Maka ini adalah benar,menghormati orang yang menyampaikan da'wah adalah suatu yang dianjurkan.Dan ini sudah terbiasa dikalangan masyarakat banjar tatkala datang seorang 'alim dari pada ulama.Adapun dalil tentang ini sebagaimana nabi kita mengatakan kepada orang-orang Anshor "berdirilah kalian untuk menghormati pemimpin kalian".Ini pula yang terjadi pada Sayidina Sa'ad bin Muaz pemimpin kaum Anshor.Begitu juga Nabi menganjurkan,tatkala Nabi berhadapan dengan orang 'Asya'irah yaitu sekelompok orang yang datang dari 'Asya'ariyin berasal dari Yaman.
Pembacaan maulid yang sering kita lakukan pada waktu tertentu kini
telah menjadi rutinitas dalam masyarakan Banjar dan budaya yang
berakar kuat.Suatu yang dilakukan didalamnya pun selalu memiliki
dalil.Contohnya,sering kita melihat acara tersebut para hadirin
membawa wadah (botol) yang isi air,kemudian mereka letakkan diruangan
yang dibacakan maulid dengan maksud dan tujuan ingin barokah maulid
Nabi Saw.Maki ini suatu yang barokah,sebab majlis maulid analoginya
adalah majelis zikir juga dan majelis zikir adalah majelis yang mana
diturunkan didalamnya rahmat Allah Swt.Kemudian rahmat Allah masuk
kedalam air lalu airnya diminum dan masuk kedalam badan,akhirnya badan
pun sehat dan berkah.
Adapun dalil tersebut disebutkan didalam kitab "Hujjatullah 'alal
'alamien fi mu'jizati sayidil mursalin".Tentang cerita wanita-wanita
Madinah.Mereka mengatakan : kami para wanita dan budak-budak perempuan
dan anak-anak perempuan setiap pagi datang kedepan pintu Nabi Muhammad
Saw,